Pada perayaan BUSA 2014 yang
diadakan bulan Oktober lalu, sekolah kita kedatangan guest star istimewa nih, guys. Yup, Genrifinadi Pamungkas atau yang
biasa dipanggil dengan Ge Pamungkas ini adalah guest star utama kita pada BUSA
2014 lalu. Cowok kelahiran Jakarta 25 Januari 1989 ini juga berkesempatan untuk
diwawancara oleh AKSARA, lho. Kita simak yuk wawancaranya...
Apa sih yang bikin kak Ge 'kecanduan' jadi stand-up comedian?
Selain 'sensasi' yang dihasilkan dari
ketawa, juga kebebasan gue untuk beropini. Misalnya ada mahasiswa yang ngga
suka sama kebijakan pemerintah, karena dia ngga ada yang dengerin jadi dia
turun ke jalan. Kalo gue disini kan ada yang dengerin, jadi gue ngga perlu
teriak-teriak di jalanan dan bikin macet yang jadinya antipati, tapi gue disini
juga untuk menyampaikan semuanya tapi dibungkus dengan komedi.
Menurut cerita
kakak, kakak waktu kecil kan introvert,
apakah waktu kakak kecil pernah kepikiran untuk jadi seorang stand-up comedian?
Sejak kecil tuh cita-cita gue adalah
jadi menteri luar negeri, dunia politik lah. Trus emang jarang bergaul
gara-gara waktu itu pergaulan gue ngga ada. Kayak ibaratnya tuh ada dua kubu,
yang satu clubber yang suka di dunia
malam gitu, satu lagi kubu yang kejepang-jepangan yang suka Jepang, dan gue ngga masuk di dalam keduanya. Gue
kayaknya kubu gamer, soalnya gue suka
main game dan gue dulu main game itu untuk serius. Terus dulu gue
tuh main game bareng adek kelas,
terus juga bareng anak-anak dari sekolah lain.
Terus kalau misalnya ada kesempatan untuk menekuni hal lain
kira-kira apa? Atau meneruskan di dunia stand-up
comedy?
Ya kalau ada kesempatan sih gue tetep
bakal milih politik, soalnya dari kecil gue emang udah suka politik.
Nah di BUSA kali ini kan temanya tahun 90-an dan pentingnya
berbahasa, dan menurut kak Ge seberapa penting penggunaan bahasa yang baik dan
benar di atas panggung?
Tentu saja sangat penting, karena dalam
berkomunikasi kita selalu bermain dengan theatre
of mind. Ketika kita mikirnya 'A', pastikan bahasa kita membuat para
penonton mikirnya 'A' juga. Jangan jadi
'A', terus yang lain mikirnya 'B'. Kayak misalnya ada seorang ibu-ibu bilang
"Aduh, anaknya gede banget ", sama seorang cewek seksi bilang
"Aduh, anaknya gede banget ". Nah, itu kan sesuatu yang berbeda, jadi
emang penting banget, bahasa harusnya jadi elemen yang ngga boleh dianggap
remeh. Banyak orang yang bilang "Ah kan gue orang Indonesia, gue tinggal
di Indonesia, gue kerja di Indonesia " tapi orang itu ngga tau, dia ngga
tau seberapa pentingnya bahasa Indonesia itu.
Dalam dunia stand-up, apakah ada faktor penting
selain penggunaan bahasa?
Ada, yaitu opini atau materi stand-up, maksudnya disini adalah apa
yang ingin kamu utarakan. Simpelnya sih
apa yang mau diomongin waktu stand-up.
Apa kakak punya pelawak atau stand-up comedian favorit?
Wah lumayan banyak nih. Kalau buat luar
negeri gue suka Robin Williams, Jim Carrey, sama Kevin Hart. Kalau dalam
negerinya itu Isman H. Suryaman, Panji, Ernest Prakasa, Arie 'Kriting', sama
Babe Cabita. Kalau untuk sekarang favorit gue sih Babe, soalnya dia di atas
panggung dan di bawah panggung emang udah lucu. Jadi lucunya dia tuh jujur, lucu
yang alami, dia juga orangnya menyenangkan baik di bawah panggung maupun di
atas panggung.
Dengan
pencapaian kak Ge saat ini, apakah kakak sudah merasa puas atau merasa masih
ada yang harus ditingkatkan lagi?
Ya gue sih merasa masih harus ditingkatkan
lagi, soalnya gue belum nemu materi yang bisa bikin gue ketawa lagi. Karena
biasanya materi itu ditulis kalau gue juga ketawa.
Di BUSA tahun 2014 ini kan ada lomba stand-up comedy, terus apa tips-tips dari kakak buat temen-temen
yang masih pemula di dunia stand-up
comedy?
Jangan pikirkan apa yang lucu buat orang
lain, tapi pikirkan apa yang lucu menurut diri kalian sendiri. Kalau kalian
nulis dan diri kalian ketawa, nah itu lucu buat kalian. Jadi 'PR' kalian
setelah kalian menemukan hal yang menurut kalian lucu adalah gimana caranya
agar bahasa kalian sama dengan bahasa di otak penonton. Supaya theatre of mind penonton sama dengan theatre of mind kalian. Kalau
penontonnya ngga ketawa, bukan berarti materi kalian ngga lucu, bukan apa yang
kalian sampaikan ngga lucu, tapi penyampaiannya yang salah. Jadi orang ngga
nangkep maksud dari materi lu apa.
Selain itu juga jangan langsung naik ke
panggung kayak open mic gitu, jadi
cari materi dulu terus kasih waktu maksimal seminggu buat nulis materi kalian.
Oke deh, terima
kasih ya kak. Semoga makin sukses ^_^9!
Iya, sama-sama, sukses juga ya buat
AKSARA.
Reporter: Nova dan Dhini