Jumat, 12 Juni 2015

Tokoh: Hans Christian Andersen

  Hans Christian Andersen merupakan salah seorang penulis terkemuka berkebangsaan Denmark. Beliau adalah putra dari Anne Marie Andersdatter dan lahir pada tanggal 2 April 1805 di Odense, Denmark.  Pada umur 14 tahun,  Andersen pindah ke Copenhagen untuk mencari pekerjaan sebagai aktor. Ia pun diterima di Royal Danish Theatre dan melanjutkan karirnya sebagai seorang penyair. Pada tahun 1822, Andersen menerbitkan cerita pertamanya, The Ghost At Palnatoke’s Grave. Ia juga bersekolah di Elsinore sampai tahun 1827.


  Pada tahun 1829 Andersen meraih sukses melalui sebuah cerpen ber judul A Journey On Foot from Holmen’s Canal to the East Point of Amager. Kesuksesannya diikuti dengan sebuah karya teater Love On St. Nicholas Church Tower.Pada tahun 1834, Andersen tiba di Roma, Italia. Perjalanannya ia gambarkan di novel pertamanya, sebuah autobiografi berjudul The Improvisator yang diterbitkan pada 1835. Dongeng-dongengnya yang terkenal - yakni Thumbelina, The Little Mermaid, Putri dan Kacang Polong, juga Pakaian Baru Raja- diterbitkan dalam volume dongeng pertamanya pada tahun 1837. Pada awalnya dongeng-dongeng tersebut tidak mendapat sambutan yang meriah, namun pada tahun 1845 Andersen meraih sukses kembali dengan munculnya The Little Mermaid di majalah Inggris, Bentley’s Miscellany, dan diterjemahkannya dongeng-dongeng lainnya kedalam 4 bahasa.  Kemudian Ia menerbitkan volume dongeng keduanya, Wonderful Stories For Children. Beberapa karyanya yang sangat terkenal sampai saat ini adalah Gadis Penjual Korek Api, Sandman, Itik Buruk Rupa, dan Ratu Salju yang diadaptasi menjadi film animasi Frozen (2013). Andersen juga menulis beberapa buku perjalanan.


  Andersen wafat di Copenhagen pada 4 Agustus 1875 karena kanker hati. Sejak saat itu tanggal 2 April -hari kelahiran Andersen- diperingati sebagai Hari Buku Anak Internasional. Selain itu International Boards on Books for Young People memberikan penghargaan “Hans Christian Andersen” setiap dua tahun sekali kepada para pengarang dan ilustrator yang mengabdikan diri mereka di karya sastra anak. Kemudian di penghujung tahun 2006, sebuah taman bermain yang bertemakan dongeng-dongeng dan karya Andersen dibuka di kota Shanghai, Cina dan di Funabashi, Jepang. 

Selasa, 02 Juni 2015

Kurikulum 2013: Yay or Nay?


Beberapa waktu yang lalu, Bapak Muhammad Nuh membuat kurikulum baru untuk digunakan di seantero Indonesia dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Tentu saja, para siswa-siswi dengan tanggap memberikan pendapat mereka masing-masing, ada yang pro, ada juga yang kontra setelah diberlakukannya kurikulum ini. Nah, Pak Ridnan Wargianto, walau di tengah kesibukannya, wakil bidang kurikulum 2013 di SMAN 78 ini bersedia meluangkan waktunya untuk diwawancarai oleh Jurnalistik 78. Pasti kalian mau tau dong lebih dalam bagaimana sih pelaksanaan kurikulum ini di sekolah kita tercinta? Kita simak yuk!


Apa sih pak, perbedaan yang sangat terasa antara Kurikulum 2013 dengan kurikulum yang sebelumnya?
Yang pertama, di Kurikulum 2013 itu ada mata pelajaran yang berbeda dengan sebelumnya, yaitu mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan serta TIK. Yang kedua, sistem pembelajaran dan penilaiannya berbeda. Jadi, murid itu dimotivasi untuk dapat menemukan sendiri pengetahuan atau percakapan yang dituntut. Kemudian, ada penilaian otentik, artinya seluruh kompetensi dinilai, baik pengetahuan, keterampilan atau sikap.

Apakah menurut bapak pelaksanaannya sudah maksimal?
Pelaksanaannya itu belum maksimal. Hal ini dikarenakan perangkatnya belum lengkap, contohnya buku. Lalu, peraturan-peraturannya juga masih belum lengkap, karena kita adalah sekolah pertama.

Kan, banyak nih pak para siswa-siswi yang mengeluh tentang kurikulum 2013, lalu bagaimana dengan para guru? Apa mereka lebih nyaman dengan kurikulum yang ini?
Sebenarnya, kurikulum yang sekarang ini lebih bagus. Hanya saja, pada kurikulum ini perangkat pada pembelajarannya lebih banyak dari yang sebelumnya, dikarenakan penilaiannya berbeda, dan sumbernya juga kita harus menyediakan berbagai sumber

Apakah bapak setuju jika para guru hanya memberikan tugas saja dan siswa mencari jawabannya sendiri?
Sebenarnya, guru tidak memberikan tugas begitu saja. Seharusnya, guru itu memberi motivasi untuk siswa tersebut mengamati. Jadi, kurikulum itu memberikan objek untuk diamati oleh siswa. Lalu selanjutnya, akan ada pertanyaan dari siswa tentang apa yang belum jelas. Setelah bertanya, lalu guru kan harus mengkoordinasi lalu mengkomunikasikan apa yang telah diamati dan telah dipelajari. Jadi semua siswa harus bisa menyampaikan kembali ilmu apa yang sudah dipelajari dan ditemukan melalui proses pembelajaran itu. Sehingga, anak itu pun lebih mandiri.

Apa pendapat bapak tentang kurikulum ini? Apa menurut bapak dengan kurikulum ini masalah pendidikan di Indonesia dapat berkurang atau bahkan selesai?
Kalau menurut saya sih lebih bagus dari tahun kemarin. Hanya, mungkin peraturan-peraturan belum sepenuhnya diselesaikan, namun sudah dilaksanakan. Makanya kan, tahun ini semua sekolah baru melaksanakan kurikulum 2013. Kalau tahun kemaren itu belum semua sekolah, baru sekolah yang jadi sasaran saja yang melaksanakan kurikulum 2013.

Banyak siswa yang belum terbiasa dan kesulitan banget kan pak. Menurut bapak, apakah itu salah dari gurunya atau siswanya?
Sebenarnya, ya harusnya guru juga merubah cara pembelajarannya, dan siswa pun merubah cara belajarnya. Karena dulu dari sd sampai smp itu di kasih tau harus “oh ini-itu”. Sekarang, murid diminta mencari tau sendiri. Kalau mencari tau beda-beda kan hasilnya? Ada yang dapat A, ada yang dapat B. Nah, guru itu perannya menyimpulkan. Jadi, menurut saya sih lebih dalam. Hanya seharusnya materi itu tidak terlalu banyak.

Jadi, menurut bapak, kurikulum ini efektif dong?
Kalau menurut saya lebih bagus, terutama dibidang menggali kemampuan siswa. Kenapa? Karena selama ini dengan proses yang lalu kan memang anak itu kurang mandiri. Makanya kan, jika dibanding dengan murid sekolah-sekolah luar, yang berkurikulum internasional itu lebih mandiri. Karena memang tak diberi tau, tetapi disuruh mencari sendiri, disuruh keluar. Hanya saja siswa belum terbiasa dengan perubahan model pembelajaran.

Nah, gimana pendapat kalian sekarang? Masih mau jadi yang kontra dan memandang Kurikulum 2013 ini sebagai kesulitan dan gak efektif? Tuh semuanya udah terjawab. Definitely yeay for curriculum 2013. Kita doakan aja ya, semoga dengan kurikulum apapun, Indonesia akan tetap mempunyai mutu pendidikan yang semakin bagus kedepannya, termasuk SMA 78 dong pastinya. Semangat belajar!

Ge Pamungkas: Main Game Untuk Serius

Pada perayaan BUSA 2014 yang diadakan bulan Oktober lalu, sekolah kita kedatangan guest star istimewa nih, guys. Yup, Genrifinadi Pamungkas atau yang biasa dipanggil dengan Ge Pamungkas ini adalah guest star utama kita pada BUSA 2014 lalu. Cowok kelahiran Jakarta 25 Januari 1989 ini juga berkesempatan untuk diwawancara oleh AKSARA, lho. Kita simak yuk wawancaranya...


Apa sih yang bikin kak Ge 'kecanduan' jadi stand-up comedian?
Selain 'sensasi' yang dihasilkan dari ketawa, juga kebebasan gue untuk beropini. Misalnya ada mahasiswa yang ngga suka sama kebijakan pemerintah, karena dia ngga ada yang dengerin jadi dia turun ke jalan. Kalo gue disini kan ada yang dengerin, jadi gue ngga perlu teriak-teriak di jalanan dan bikin macet yang jadinya antipati, tapi gue disini juga untuk menyampaikan semuanya tapi dibungkus dengan komedi.

 Menurut cerita kakak, kakak waktu kecil kan introvert, apakah waktu kakak kecil pernah kepikiran untuk jadi seorang stand-up comedian?
Sejak kecil tuh cita-cita gue adalah jadi menteri luar negeri, dunia politik lah. Trus emang jarang bergaul gara-gara waktu itu pergaulan gue ngga ada. Kayak ibaratnya tuh ada dua kubu, yang satu clubber yang suka di dunia malam gitu, satu lagi kubu yang kejepang-jepangan yang suka Jepang,  dan gue ngga masuk di dalam keduanya. Gue kayaknya kubu gamer, soalnya gue suka main game dan gue dulu main game itu untuk serius. Terus dulu gue tuh main game bareng adek kelas, terus juga bareng anak-anak dari sekolah lain.

Terus kalau misalnya ada kesempatan untuk menekuni hal lain kira-kira apa? Atau meneruskan di dunia stand-up comedy?
Ya kalau ada kesempatan sih gue tetep bakal milih politik, soalnya dari kecil gue emang udah suka politik.

Nah di BUSA kali ini kan temanya tahun 90-an dan pentingnya berbahasa, dan menurut kak Ge seberapa penting penggunaan bahasa yang baik dan benar di atas panggung?
Tentu saja sangat penting, karena dalam berkomunikasi kita selalu bermain dengan theatre of mind. Ketika kita mikirnya 'A', pastikan bahasa kita membuat para penonton mikirnya 'A' juga.  Jangan jadi 'A', terus yang lain mikirnya 'B'. Kayak misalnya ada seorang ibu-ibu bilang "Aduh, anaknya gede banget ", sama seorang cewek seksi bilang "Aduh, anaknya gede banget ". Nah, itu kan sesuatu yang berbeda, jadi emang penting banget, bahasa harusnya jadi elemen yang ngga boleh dianggap remeh. Banyak orang yang bilang "Ah kan gue orang Indonesia, gue tinggal di Indonesia, gue kerja di Indonesia " tapi orang itu ngga tau, dia ngga tau seberapa pentingnya bahasa Indonesia itu.

 Dalam dunia stand-up, apakah ada faktor penting selain penggunaan bahasa?
Ada, yaitu opini atau materi stand-up, maksudnya disini adalah apa yang ingin kamu utarakan.  Simpelnya sih apa yang mau diomongin waktu stand-up.

Apa kakak punya pelawak atau stand-up comedian favorit?
Wah lumayan banyak nih. Kalau buat luar negeri gue suka Robin Williams, Jim Carrey, sama Kevin Hart. Kalau dalam negerinya itu Isman H. Suryaman, Panji, Ernest Prakasa, Arie 'Kriting', sama Babe Cabita. Kalau untuk sekarang favorit gue sih Babe, soalnya dia di atas panggung dan di bawah panggung emang udah lucu. Jadi lucunya dia tuh jujur, lucu yang alami, dia juga orangnya menyenangkan baik di bawah panggung maupun di atas panggung.

Dengan pencapaian kak Ge saat ini, apakah kakak sudah merasa puas atau merasa masih ada yang harus ditingkatkan lagi?
Ya gue sih merasa masih harus ditingkatkan lagi, soalnya gue belum nemu materi yang bisa bikin gue ketawa lagi. Karena biasanya materi itu ditulis kalau gue juga ketawa.

Di BUSA tahun 2014 ini kan ada lomba stand-up comedy, terus apa tips-tips dari kakak buat temen-temen yang masih pemula di dunia stand-up comedy?
Jangan pikirkan apa yang lucu buat orang lain, tapi pikirkan apa yang lucu menurut diri kalian sendiri. Kalau kalian nulis dan diri kalian ketawa, nah itu lucu buat kalian. Jadi 'PR' kalian setelah kalian menemukan hal yang menurut kalian lucu adalah gimana caranya agar bahasa kalian sama dengan bahasa di otak penonton. Supaya theatre of mind penonton sama dengan theatre of mind kalian. Kalau penontonnya ngga ketawa, bukan berarti materi kalian ngga lucu, bukan apa yang kalian sampaikan ngga lucu, tapi penyampaiannya yang salah. Jadi orang ngga nangkep maksud dari materi lu apa.
Selain itu juga jangan langsung naik ke panggung kayak open mic gitu, jadi cari materi dulu terus kasih waktu maksimal seminggu buat nulis materi kalian.

 Oke deh, terima kasih ya kak. Semoga makin sukses ^_^9!
Iya, sama-sama, sukses juga ya buat AKSARA.

Reporter: Nova dan Dhini