Beberapa waktu yang lalu, Bapak Muhammad Nuh membuat kurikulum baru untuk digunakan di seantero Indonesia dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Tentu saja, para siswa-siswi dengan tanggap memberikan pendapat mereka masing-masing, ada yang pro, ada juga yang kontra setelah diberlakukannya kurikulum ini. Nah, Pak Ridnan Wargianto, walau di tengah kesibukannya, wakil bidang kurikulum 2013 di SMAN 78 ini bersedia meluangkan waktunya untuk diwawancarai oleh Jurnalistik 78. Pasti kalian mau tau dong lebih dalam bagaimana sih pelaksanaan kurikulum ini di sekolah kita tercinta? Kita simak yuk!
Apa sih
pak, perbedaan yang sangat terasa antara Kurikulum 2013 dengan kurikulum yang
sebelumnya?
Yang pertama, di
Kurikulum 2013 itu ada mata pelajaran yang berbeda dengan sebelumnya, yaitu
mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan serta TIK. Yang kedua, sistem
pembelajaran dan penilaiannya berbeda. Jadi, murid itu dimotivasi untuk dapat
menemukan sendiri pengetahuan atau percakapan yang dituntut. Kemudian, ada
penilaian otentik, artinya seluruh kompetensi dinilai, baik pengetahuan,
keterampilan atau sikap.
Apakah menurut bapak pelaksanaannya sudah maksimal?
Pelaksanaannya itu
belum maksimal. Hal ini dikarenakan perangkatnya belum lengkap, contohnya buku.
Lalu, peraturan-peraturannya juga masih belum lengkap, karena kita adalah
sekolah pertama.
Kan, banyak nih pak para siswa-siswi yang mengeluh
tentang kurikulum 2013, lalu bagaimana dengan para guru? Apa mereka lebih
nyaman dengan kurikulum yang ini?
Sebenarnya,
kurikulum yang sekarang ini lebih bagus. Hanya saja, pada kurikulum ini
perangkat pada pembelajarannya lebih banyak dari yang sebelumnya, dikarenakan
penilaiannya berbeda, dan sumbernya juga kita harus menyediakan berbagai sumber
Apakah bapak setuju jika para guru hanya memberikan
tugas saja dan siswa mencari jawabannya sendiri?
Sebenarnya, guru
tidak memberikan tugas begitu saja. Seharusnya, guru itu memberi motivasi untuk
siswa tersebut mengamati. Jadi, kurikulum itu memberikan objek untuk diamati
oleh siswa. Lalu selanjutnya, akan ada pertanyaan dari siswa tentang apa yang
belum jelas. Setelah bertanya, lalu guru kan
harus mengkoordinasi lalu mengkomunikasikan apa yang telah diamati dan
telah dipelajari. Jadi semua siswa harus bisa menyampaikan kembali ilmu apa
yang sudah dipelajari dan ditemukan melalui proses pembelajaran itu. Sehingga,
anak itu pun lebih mandiri.
Apa pendapat bapak tentang kurikulum ini? Apa menurut
bapak dengan kurikulum ini masalah pendidikan di Indonesia dapat berkurang atau
bahkan selesai?
Kalau menurut
saya sih lebih
bagus dari tahun kemarin. Hanya, mungkin peraturan-peraturan belum sepenuhnya
diselesaikan, namun sudah dilaksanakan. Makanya
kan, tahun ini semua sekolah baru melaksanakan kurikulum 2013. Kalau tahun
kemaren itu belum semua sekolah, baru sekolah yang jadi sasaran saja yang
melaksanakan kurikulum 2013.
Banyak siswa yang belum terbiasa dan kesulitan banget kan pak. Menurut bapak, apakah
itu salah dari gurunya atau siswanya?
Sebenarnya, ya
harusnya guru juga merubah cara pembelajarannya, dan siswa pun merubah cara
belajarnya. Karena dulu dari sd sampai smp itu di kasih tau harus “oh ini-itu”.
Sekarang, murid diminta mencari tau sendiri. Kalau mencari tau beda-beda kan hasilnya? Ada yang dapat A, ada yang dapat B. Nah, guru itu perannya menyimpulkan.
Jadi, menurut saya sih lebih dalam.
Hanya seharusnya materi itu tidak terlalu banyak.
Jadi, menurut bapak, kurikulum ini efektif dong?
Kalau menurut
saya lebih bagus, terutama dibidang menggali kemampuan siswa. Kenapa? Karena
selama ini dengan proses yang lalu kan memang anak itu kurang mandiri. Makanya kan, jika dibanding dengan murid
sekolah-sekolah luar, yang berkurikulum internasional itu lebih mandiri. Karena
memang tak diberi tau, tetapi disuruh mencari sendiri, disuruh keluar. Hanya saja siswa belum
terbiasa dengan perubahan model pembelajaran.
Nah,
gimana pendapat kalian sekarang? Masih mau jadi yang kontra dan memandang
Kurikulum 2013 ini sebagai kesulitan dan gak
efektif? Tuh semuanya udah terjawab. Definitely yeay for curriculum 2013. Kita
doakan aja ya, semoga dengan
kurikulum apapun, Indonesia akan tetap mempunyai mutu pendidikan yang semakin
bagus kedepannya, termasuk SMA 78 dong pastinya.
Semangat belajar!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar